Bayi yang baru lahir dapat merusak hubungan pasangan

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang tua baru lebih jarang berhubungan seks. Namun, mereka lebih banyak berdebat. Menurut penelitian, memiliki anak dapat merusak hubungan pasangan. Survei tersebut menemukan bahwa hampir empat dari sepuluh ibu dan ayah baru menganggap pasangan mereka kurang menarik setelah memiliki bayi, dan 63 persen responden mengakui bahwa kehidupan seks mereka memburuk secara drastis. Sebanyak 61 persen orang tua lainnya mengatakan bahwa mereka berdebat tentang metode pengasuhan anak.

Lebih dari sepertiga responden mengatakan mereka lebih sering bertengkar secara umum. Sebanyak 42 persen wanita tidak melibatkan suami atau pasangan mereka setelah melahirkan, menyalahkan mereka atas memburuknya situasi keuangan dan meningkatnya tanggung jawab rumah tangga. Beberapa ibu muda mengatakan mereka tidak suka pendekatan suami mereka terhadap peran sebagai ayah, karena mereka percaya bahwa suami mereka harus mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk mengasuh anak, sementara pria lebih cenderung mengeluh tentang metode pengasuhan wanita.

Lebih dari enam dari sepuluh orang tua mengatakan bahwa hubungan seksual mereka memburuk sejak kelahiran anak, 28 persen responden berhubungan seks sebulan sekali, lima persen - setahun sekali dan tujuh persen tidak berhubungan seks sama sekali. Psikolog menyarankan dalam situasi ini untuk tidak berfokus pada anak, tetapi mengutamakan hubungan interpersonal dengan pasangan.