Merokok dan daging adalah salah satu penyebab perkembangan kanker

Angka kejadian kanker pada tahun 2008, yang dikumpulkan oleh WHO, menunjukkan bahwa gaya hidup manusia, khususnya merokok, konsumsi produk hewani dalam jumlah besar, berhubungan langsung dengan perkembangan kanker. Sebanyak 21 jenis tumor kanker di 157 negara yang berbeda diperhitungkan. Terdapat rentang waktu sekitar 20 tahun antara perubahan pola makan dan angka kejadian tertinggi. Ikan, daging, telur merupakan produk yang dimasukkan dalam indeks produk hewani, dan untuk angka kanker paru-paru, faktor-faktor seperti polusi udara dan merokok digunakan.

Ternyata, lebih dari 50% kasus kanker dikaitkan dengan kebiasaan merokok dan mengonsumsi makanan hewani. Sebagian perkembangan kanker dikaitkan dengan konsumsi alkohol berlebihan. Bagi pria, merokok merupakan faktor pemicu kanker yang lebih kuat, dan bagi wanita, faktor gizi. Pola makan wanita berhubungan langsung dengan perkembangan kanker payudara, karena produk hewani dapat berkontribusi terhadap perkembangan tumor ganas pada payudara, ovarium, serta prostat, tiroid, dan pankreas.

Makanan hewani dapat memicu perkembangan kanker, karena konsumsi produk tersebut secara berlebihan mengaktifkan pertumbuhan sel-sel dalam tubuh, baik normal maupun patologis, karena protein berkontribusi pada produksi faktor pertumbuhan seperti insulin. Para ahli menggunakan populasi Jepang sebagai contoh dan mencatat bahwa beberapa dekade lalu 10% kalori berasal dari makanan yang berasal dari hewan, sementara sekarang angka ini telah meningkat menjadi 20%, yang menurut para ilmuwan, dikaitkan dengan peningkatan kanker di negara tersebut selama 30 tahun terakhir. Saat ini, Jepang sedang mengalami tingkat perkembangan kanker yang cukup pesat, yang sebelumnya terutama menyerang penduduk negara-negara Barat. Selain itu, faktor yang tidak kalah berbahaya dalam perkembangan tumor kanker adalah konsumsi alkohol, para ahli mengaitkannya dengan perkembangan tumor kanker di usus, dan semua jenis minuman yang mengandung pemanis - dengan kanker prostat, otak, dan kanker pankreas.

Studi ini menunjukkan adanya hubungan langsung antara risiko kanker dan pola makan yang banyak mengandung daging. Presiden komite dokter, Neil Barnard, percaya bahwa negara-negara perlu meninjau kembali kebijakan gizi nasional mereka. Perlu untuk menyadarkan masyarakat bahwa mereka harus makan sebagian besar makanan nabati dan mengurangi makanan hewani dalam pola makan mereka jika memungkinkan.

Baru-baru ini, penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan telah menunjukkan bahwa diet yang kaya akan tomat sangat bermanfaat bagi kesehatan wanita, karena kandungan likopen yang tinggi dalam tomat dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara. Namun, para ahli di Inggris cukup skeptis dengan penelitian ini, karena likopen ditemukan dalam sejumlah besar produk, dan merupakan kesalahan untuk mengaitkan konsumsi tomat saja dengan penurunan risiko terkena kanker payudara.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ], [ 5 ]