Obat diabetes metformin dapat membantu melawan kanker paru-paru

Metformin, yang sudah menjadi obat pilihan bagi jutaan orang dengan diabetes tipe 2, juga dapat melawan kanker paru-paru pada pasien ini, menurut sebuah studi baru.

Metformin tampaknya membantu meningkatkan efek obat imunoterapi yang digunakan untuk mengobati tumor paru-paru, menurut tim yang dipimpin oleh Dr. Sai Yendamuri, kepala bedah toraks di Roswell Park Comprehensive Cancer Center di Buffalo, NY

Namun, ada satu nuansa penting dalam penemuan ini.

"Studi kami menunjukkan bahwa efek antikanker metformin hanya aktif dalam konteks obesitas," kata Yendamuri dalam rilis berita Roswell. "Kami mengamati kelangsungan hidup bebas kekambuhan yang lebih lama pada pasien kelebihan berat badan yang mengonsumsi metformin dan menjalani operasi."

Studi ini dipublikasikan dalam Jurnal Institut Kanker Nasional.

Kanker paru-paru tetap menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di Amerika Serikat. Hampir 235.000 kasus baru didiagnosis setiap tahun, dan lebih dari 125.000 orang meninggal karena kanker paru-paru, menurut American Cancer Society.

Menurut para peneliti, sebelumnya telah disarankan bahwa metformin mungkin memiliki sifat anti-kanker, meskipun uji klinis gagal mengonfirmasi hal ini.

Yendamuri berspekulasi bahwa ini mungkin karena efeknya hanya terlihat di antara pasien obesitas.

Ia merancang studi baru untuk menguji hipotesis ini. Studi ini melibatkan 511 pasien kanker paru-paru dan BMI 25 atau lebih tinggi (di atas ambang batas kelebihan berat badan/obesitas) dan 232 pasien dengan BMI di bawah 25, yang tidak dianggap kelebihan berat badan.

Semua pasien menderita kanker paru non-sel kecil (NSCLC), bentuk penyakit yang paling umum, dan semuanya telah menjalani operasi untuk mengangkat tumor.

Kelompok kedua mencakup 284 pasien kelebihan berat badan dan 184 pasien dengan berat badan normal yang menerima imunoterapi yang dikenal sebagai penghambat titik pemeriksaan.

"Studi kami menunjukkan bahwa efek antikanker metformin hanya aktif dalam konteks obesitas," Yendamuri menegaskan. "Kami mengamati kelangsungan hidup bebas kekambuhan yang lebih lama pada pasien kelebihan berat badan yang mengonsumsi metformin dan menjalani operasi."

Bagaimana metformin bekerja melawan kanker? Studi pada tikus menunjukkan bahwa obat tersebut tampaknya mengurangi kerusakan yang disebabkan obesitas pada sistem kekebalan tubuh manusia.

Hal ini dapat membuat obat kanker yang menargetkan kekebalan tubuh lebih efektif, tetapi hanya pada orang yang mengalami obesitas.

"Dengan menarik perhatian pada potensi regimen yang mengandung metformin untuk meningkatkan hasil klinis pada pasien obesitas, kami berharap dapat menginspirasi penelitian lebih lanjut," kata rekan penulis studi Joseph Barbee.

"Kami yakin temuan kami memberikan dasar untuk menguji kombinasi obat yang mungkin berpotensi mencegah atau mengobati kanker paru-paru secara lebih efektif pada kelompok pasien yang sedang berkembang ini," kata Barbie, seorang profesor onkologi di divisi imunologi di Roswell Park.

Barbie dan Yendamuri berencana melakukan uji klinis untuk menguji potensi metformin dalam mencegah kanker paru-paru pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas yang berisiko tinggi terhadap penyakit tersebut.

"Metformin sudah ada selama 30 tahun, memiliki catatan keamanan yang panjang — dan merupakan salah satu obat yang paling banyak tersedia dan murah dari semua jenis," kata Yendamuri. "Jika kita dapat menggunakannya kembali untuk melawan kanker, itu akan sangat menarik."