Versi semprotan hidung dari diuretik umum memiliki potensi untuk mengobati gagal jantung

Sebuah studi baru menemukan bahwa semprotan hidung yang mengandung obat bumetanide dapat mengurangi pembengkakan jaringan yang disebabkan oleh gagal jantung seefektif bentuk obat oral dan intravena standar. Temuan tersebut dipresentasikan pada Sesi Ilmiah American Heart Association 2024 di Chicago, sebuah forum internasional penting untuk berbagi kemajuan ilmiah terbaru dan pembaruan praktik klinis dalam ilmu kardiovaskular. Studi tersebut juga dipublikasikan dalam jurnal American Heart Association Circulation.

Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak memompa darah seefisien yang seharusnya, sehingga aliran darah ke organ berkurang dan terjadi penumpukan cairan di paru-paru dan jaringan lainnya. Perubahan gaya hidup, termasuk mengendalikan obesitas, berhenti merokok, menjadi aktif secara fisik, dan mengendalikan tekanan darah tinggi dan gula darah, dapat membantu mencegah gagal jantung.

Diuretik digunakan untuk mengobati gagal jantung, yang mengurangi pembengkakan jaringan dan dapat diberikan secara oral atau intravena. Bumetanide adalah salah satu diuretik standar, yang diberikan secara oral atau intravena untuk membuang kelebihan garam dan air melalui urin dan mengurangi pembengkakan yang disebabkan oleh penyakit jantung, ginjal, atau hati.

Dalam uji klinis RSQ-777-02, para peneliti mempelajari formulasi semprotan hidung baru bumetanide pada orang sehat. Mereka membandingkan penyerapan dan kemampuannya untuk mengurangi pembengkakan dengan bentuk oral dan intravena pada 68 orang dewasa yang tidak memiliki gagal jantung atau faktor risiko gagal jantung pada saat pendaftaran.

"Pada pasien gagal jantung, kemampuan tubuh untuk menyerap obat-obatan di lambung dan usus sering menurun karena cairan menumpuk (disebut resistensi diuretik), sehingga obat-obatan oral sering kali kurang efektif ketika sangat dibutuhkan," kata penulis utama studi Dr. Daniel Bensimhon, direktur medis Advanced Heart Failure/Mechanical Circulatory Support Program di Cone Health di Greensboro, North Carolina.

"Memiliki diuretik yang tidak bergantung pada penyerapan gastrointestinal dapat menjadi alat penting untuk membantu pasien dengan gagal jantung dan kondisi lainnya tanpa memerlukan pemberian intravena, yang hanya dapat dilakukan di rumah sakit dan klinik," tambahnya.

Studi tersebut menemukan:

• Semprotan hidung diserap dengan baik dan aman, dengan efek samping yang sebanding dengan bentuk pemberian lain dan lebih sedikit efek samping daripada versi oral.
• Dibandingkan dengan bumetanida oral dan intravena, semprotan hidung menghasilkan keluaran urin yang sama.
• Semprotan hidung mencapai konsentrasi darah yang sama dengan versi oral, tetapi obat diserap 33% lebih cepat. Meskipun bentuk intravena memiliki tingkat penyerapan tercepat, ekskresi natrium urin lebih cepat dengan versi hidung. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kadar natrium urin dapat berfungsi sebagai biomarker respons diuretik pada gagal jantung.
• Semua peserta studi menerima tiga bentuk bumetanida dalam urutan yang berbeda. Bentuk nasal dan intravena diserap lebih konsisten daripada bentuk oral, yang disebut variabilitas dalam subjek. Bentuk nasal dan intravena memiliki variabilitas penyerapan sebesar 27%, dibandingkan dengan lebih dari 40% untuk bentuk oral, yang menunjukkan stabilitas yang lebih baik dari bentuk nasal dan intravena, catat para penulis.

"Kami terkejut dengan seberapa cepat semprotan hidung bekerja dan seberapa bervariasi penyerapan obat oral, bahkan pada peserta yang sehat," kata Bensimhon. "Pasien yang memerlukan terapi diuretik untuk meredakan pembengkakan pada gagal jantung kronis dan penyakit hati kini mungkin memiliki pilihan baru untuk pemberian sendiri, terutama ketika mereka tidak dapat minum obat oral atau obat tersebut berhenti bekerja."

Keterbatasan utama penelitian ini adalah bahwa para peserta dalam kondisi sehat dan tidak memiliki gagal jantung atau faktor risiko gagal jantung pada saat berpartisipasi. Kini setelah keamanan dan tolerabilitas telah ditetapkan pada orang dewasa yang sehat, para penulis berencana untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi bioavailabilitas dan kemanjuran klinis bumetanida nasal pada pasien dengan gagal jantung.

“Kami yakin ini akan menjadi alat yang berharga untuk penanganan gagal jantung, memfasilitasi perawatan di rumah dan berpotensi mengurangi kebutuhan untuk rawat inap dan rawat inap ulang yang mahal,” Bensimhon menyimpulkan. “Menjaga pasien di rumah baik untuk mereka dan baik untuk sistem kesehatan kita.”

Detail studi:

• Uji klinis RSQ-777-02 dilakukan di Orange County Research Center di Irvine, California, dari Desember 2023 hingga April 2024.
• Penelitian ini melibatkan 68 orang dewasa sehat berusia 18 hingga 55 tahun yang tidak memiliki gagal jantung atau faktor risiko perkembangannya pada saat berpartisipasi.
• 66,2% peserta mengidentifikasi diri mereka sebagai laki-laki, 33,8% sebagai perempuan. 60,3% peserta mengidentifikasi diri mereka sebagai kulit putih, 27,9% sebagai kulit hitam, 10,3% sebagai Asia, dan 1,5% sebagai "lainnya." 32,4% peserta mengidentifikasi diri mereka sebagai Hispanik, 67,6% tidak.
• Peserta menerima bumetanida melalui hidung, mulut, dan intravena dalam urutan yang berbeda-beda. Peserta dipantau di lokasi selama 10 hari.