Implan organik akan membantu meringankan rasa sakit yang parah

Di Universitas Linköping, yang berada di Swedia, tim spesialis menciptakan perangkat kecil yang secara efektif mengurangi rasa sakit. Perangkat unik dibuat berdasarkan elektronik organik (misalnya dengan menggunakan bahan organik) dan ditanamkan di tubuh pasien. Perangkat ini mengurangi kepekaan ujung saraf, membantu menghilangkan rasa sakit secara keseluruhan atau mengurangi kekuatan manifestasinya secara signifikan.

Ahli Linkoping berhasil menciptakan instrumen yang mengirimkan sinyal khusus ke otak melalui neurotransmitter, yang mengakibatkan pemblokiran sinyal dari ujung saraf dan kepekaan terhadap rasa sakit berkurang secara signifikan.

Spesialis menyebut perangkat baru itu sebagai "pompa ion". Perangkat tidak memiliki elektroda yang perlu ditanamkan di tubuh pasien, sebagai gantinya, alat ini terbuat dari bahan organik yang sepenuhnya kompatibel pada tingkat biologis dengan tubuh manusia, asas perangkat didasarkan pada petunjuk sinyal kimia dan telah diuji pada hewan pengerat laboratorium.

Pada kelompok percobaan tikus, yang menanamkan model prototipe pompa ion, para ilmuwan mencatat bahwa perkembangan tersebut memiliki hak untuk masa depan. Alat itu ditanamkan pada hewan pengerat di sumsum tulang belakang, alat ini tidak sepenuhnya menghalangi pergerakan hewan dan tidak menyebabkan ketidaknyamanan. Akibatnya, para ilmuwan mencatat bahwa kepekaan nyeri pada tikus di bagian tubuh tertentu benar-benar dimatikan, dan tidak ada efek samping yang diamati.

Para ilmuwan menyarankan bahwa dalam beberapa tahun perangkat semacam itu akan menjadi bagian integral dari pengobatan modern dan akan digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada pasien dengan kasus berat, kemungkinan alat semacam itu akan membantu gangguan seperti serangan epilepsi atau penyakit Parkinson.

Baru-baru ini, rekan-rekan Amerika mengatakan bahwa mereka telah menemukan metode sederhana untuk mengurangi rasa sakit. Di Cornell University, para ahli melakukan percobaan di mana pasien dari Rumah Sakit Montreal mengambil bagian.

Semua relawan dibagi menjadi empat kelompok, dan semua peserta menjalani operasi tanpa komplikasi dengan anestesi ringan. Pada kelompok pertama, peserta diizinkan bermain game komputer selama operasi berlangsung, di urutan kedua - untuk berkomunikasi dengan teman atau saudara dengan korespondensi, yang ketiga - untuk berhubungan dengan orang asing, kelompok keempat benar-benar kehilangan akses ke komputer atau smartphone.

Sebagai hasil pengamatan, para periset menemukan bahwa permainan komputer mengurangi sensitivitas terhadap nyeri dibandingkan dengan pasien pada kelompok keempat, namun peserta dari kelompok pertama merasakan nyeri dua kali lebih tajam saat peserta kelompok kedua yang diizinkan untuk berhubungan dengan saudara dan teman. Pasien dari kelompok ketiga yang berhubungan dengan orang asing merasa setengah sakit dibandingkan dengan peserta di kelompok kedua dan enam kali lebih sedikit dari peserta pada kelompok keempat. Para ilmuwan mencatat bahwa tingkat nyeri terendah dicatat di antara pasien kelompok ketiga, yang berkomunikasi dengan orang asing. Menurut para ahli, hal ini disebabkan fakta bahwa seseorang terganggu dari apa yang terjadi dan "lupa" tentang rasa sakit, karena ia tidak bisa mengeluh kepada orang asing, berbeda dengan kelompok yang berhubungan dengan teman atau saudara.

[1], [2], [3], [4], [5], [6]