Kebanyakan orang dengan penyakit kardiovaskular mengonsumsi natrium dalam jumlah yang berlebihan

Banyak orang mengonsumsi lebih dari jumlah natrium harian yang direkomendasikan, terutama mereka yang sangat perlu mengurangi asupan natrium demi kesehatan jantung.

Sebuah studi baru menemukan bahwa orang dengan penyakit kardiovaskular mengonsumsi lebih dari dua kali lipat jumlah yang direkomendasikan yakni 1.500 miligram (mg) sodium setiap hari.

Jumlah rata-rata natrium yang dikonsumsi setiap hari adalah 3.096 mg, dengan 89% peserta studi mengonsumsi lebih dari jumlah yang disarankan.

Hasilnya akan dipresentasikan pada tanggal 6-8 April di American College of Cardiology Annual Scientific Session. Hasilnya belum dipublikasikan dalam jurnal yang ditinjau sejawat.

Orang dengan penyakit kardiovaskular harus mengurangi asupan natriumnya

American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar orang dewasa yang tidak berisiko terkena penyakit kardiovaskular mengonsumsi tidak lebih dari 2.300 mg sodium per hari. Jumlah ini kira-kira setara dengan satu sendok teh garam dapur.

Rata-rata orang dengan penyakit kardiovaskular dalam penelitian ini melebihi level ini hampir 1.000 mg.

Studi ini menggunakan data dari 3.170 peserta dalam studi nHANEST trusted Source milik Pusat Pengendalian Penyakit. Sampel ini mencakup pria dan wanita berusia di atas 20 tahun yang telah didiagnosis menderita penyakit kardiovaskular.

Sebagian besar dari kelompok ini berusia 65 tahun atau lebih, berkulit putih, dan berpendidikan di bawah SMA. Pria, yang jumlahnya hanya separuh dari subjek (56,4%), mengalami kelebihan berat badan dan mengonsumsi rata-rata 1.862 kalori per hari.

Meskipun asupan natrium yang berlebihan sering dianggap sebagai akibat dari lebih sedikit pilihan makanan, penelitian membalikkan hipotesis tersebut.

Kelompok dengan asupan natrium tertinggi adalah orang-orang dengan pendapatan tinggi dan pendidikan tinggi.

Apa yang terjadi pada jantung jika Anda mengonsumsi terlalu banyak natrium?

Nama kimia untuk garam dapur adalah natrium klorida. natrium merupakan mineral alami yang penting bagi kesehatan manusia dalam jumlah kecil.

"Natrium membantu menyeimbangkan kadar air dalam tubuh," jelas ahli jantung Jane Morgan, MD, direktur klinis Piedmont Healthcare Corporation di Atlanta, Georgia. "Natrium bahkan mendukung fungsi otot dan saraf yang tepat." (Dr. Morgan tidak terlibat dalam penelitian ini.)

"Ada pepatah dalam dunia kedokteran, 'Ke mana natrium pergi, air mengikutinya,'" katanya.

"Itulah sebabnya garam meningkatkan volume darah dalam tubuh. Hasilnya adalah peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah membuat jantung bekerja lebih keras, yang pada akhirnya membuat Anda berisiko terkena penyakit kardiovaskular," kata Dr. Morgan.

Dr. Morgan mencatat bahwa kelebihan natrium telah lama dikaitkan dengan penebalan arteri dan aterosklerosis.

Apakah rata-rata orang mengonsumsi terlalu banyak garam?

"Konsumsi natrium yang berlebihan secara terus-menerus di antara semua lapisan sosial ekonomi menunjukkan bahwa asupan natrium mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar akses sederhana terhadap sumber daya," kata Michelle Rutenstein, seorang ahli diet. Rutenstein tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Rutenstein menyarankan bahwa hal ini dapat berarti "ketersediaan dan pemasaran makanan olahan siap saji yang tinggi natrium, kebiasaan makan budaya yang mengutamakan makanan asin, dan terbatasnya kesadaran atau pendidikan tentang risiko kesehatan yang terkait dengan asupan natrium yang berlebihan."

Morgan setuju dan bahkan melangkah lebih jauh:

"Ini merupakan indikasi besar tentang maraknya pola makan Barat dan keinginan untuk mengonsumsi garam dan 'rasa'. Ini juga merupakan cerminan dari kemudahan dan ketersediaan natrium dalam banyak produk bahan makanan, bahkan saat membeli makanan 'sehat'."

Dr. Morgan menambahkan bahwa pengemasan dan pelabelan tidak mudah dipahami oleh konsumen rata-rata.

Ia mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), misalnya, dapat "membuat sistem pemeringkatan makanan terstandarisasi yang memungkinkan semua orang memahami posisi pilihan makanan tersebut dalam spektrum kesehatan. Dengan demikian, konsumen dapat benar-benar membuat keputusan yang tepat."

Bagaimana saya bisa mengurangi asupan natrium dari makanan?

Melacak asupan garam Anda adalah langkah pertama untuk mengurangi asupan natrium Anda, tetapi mungkin sulit untuk mengetahui berapa banyak natrium yang sebenarnya Anda konsumsi.

Dalam banyak produk makanan, natrium tidak hanya digunakan untuk memberi rasa asin. Natrium dapat digunakan dalam memanggang, mengentalkan, mengawetkan daging, mempertahankan kelembapan, dan sebagai bahan pengawet. Banyak makanan yang mengandung banyak natrium tidak terasa asin sama sekali.

"Tanpa pengawasan cermat terhadap label makanan dan kepatuhan terhadap kadar natrium, orang mungkin secara tidak sengaja mengonsumsi natrium dalam jumlah berlebihan," kata Rutenstein.

"Orang mungkin tidak menyadari kandungan natrium dalam makanan mereka bahkan sebelum mereka mempertimbangkan untuk menggunakan pengocok garam," imbuh Rutenstein. "Misalnya, makanan restoran pada umumnya dapat mengandung lebih dari 2.000 mg natrium, yang lebih dari jumlah yang direkomendasikan bagi penderita penyakit kardiovaskular."

Rutenstein merekomendasikan kiat-kiat berikut untuk mengurangi asupan natrium:

"Untuk mengurangi asupan natrium dalam makanan, fokuslah pada memasak di rumah, menggunakan bahan-bahan segar, memilih makanan rendah natrium, menggunakan rempah-rempah dan herba untuk menambah rasa, membaca label, dan memperhatikan natrium tersembunyi dalam makanan olahan. Saat makan di luar, orang dapat membuat pilihan rendah natrium dan lebih menyehatkan jantung dengan meminta saus dan dressing sebagai hiasan, memilih hidangan panggang atau kukus daripada gorengan, dan meminta makanan disiapkan tanpa tambahan garam."

"Perubahan sederhana ini dapat sangat membantu dalam mengurangi asupan natrium Anda secara keseluruhan sambil [Anda] tetap menikmati makanan lezat," kata Rutenstein.

Dr. Morgan menyarankan empat prinsip sederhana yang perlu diingat:

1. Pilihlah produk segar.
2. Batasi lauk pauk, termasuk saus salad: barbekyu, kecap, teriyaki, saus tomat, dll.
3. Saat memasak, ganti garam dengan bumbu dan rempah lainnya.
4. Jika Anda menginginkan makanan asin, cobalah buah segar, coklat hitam atau kacang almond sebagai gantinya.

Pengganti garam umum

Rutenstein menyarankan sejumlah cara untuk mengganti garam dalam makanan sambil mempertahankan rasanya, seperti menambahkan sedikit jus lemon atau jeruk bali ke dalam resep.

"Rasa tajam dari jeruk dapat menipu indera perasa sehingga merasakan lebih banyak rasa asin daripada yang sebenarnya, sehingga masakan tetap bercita rasa dengan berkurangnya natrium," ungkapnya.

Rutenstein juga menganjurkan rasa pedas, menambahkan cabai atau saus pedas ke dalam hidangan tergantung pada selera Anda.

Anda juga dapat mengganti garam dapur dengan bubuk bawang putih (bukan garam bawang putih, yang mengandung natrium), oregano, atau bubuk favorit lainnya.

"Mustard Dijon, mustard gandum utuh, atau bubuk mustard kering dapat menambah rasa pedas dan gurih pada saus, bumbu rendaman, dan saus. Menambahkan mustard pada saus vinaigrette, olesan sandwich, atau bumbu olesan akan menambah rasa gurih tanpa bergantung pada natrium," saran Rutenstein.