Prediksi: satu juta penduduk Uni Eropa berisiko meninggal karena kanker pada tahun 2012

Hampir 1.300.000 warga negara Uni Eropa akan meninggal karena berbagai jenis kanker pada tahun 2012. Namun, angka kematian akibat kanker di Eropa akan terus menurun. Ramalan ini dibuat oleh sekelompok ilmuwan dari Italia dan Swiss berdasarkan data statistik tentang kematian akibat kanker di Uni Eropa dari tahun 1970 hingga 2007 dan informasi dari Komisi Eropa tentang perkiraan laju pertumbuhan populasi di negara-negara Eropa. Karya mereka dipublikasikan pada tanggal 29 Februari di jurnal Annals of Oncology.

Tahun ini, penulis studi tersebut memperkirakan, 717.398 pria dan 565.703 wanita akan meninggal karena kanker di Uni Eropa. Meskipun angka kematian absolut lebih tinggi dari lima tahun lalu, yang terkait dengan proses umum penuaan populasi, penulis karya tersebut mencatat bahwa dibandingkan dengan angka tahun 2007, angka kematian di kalangan pria diperkirakan akan menurun sebesar 10%, dan di kalangan wanita - sebesar 7%.

Pria akan meninggal 20% lebih jarang akibat kanker lambung, 11% lebih jarang akibat leukemia, 10% lebih jarang akibat kanker paru-paru dan prostat, dan 7% lebih jarang akibat kanker rektum. Sedangkan untuk wanita, penurunan angka kematian akibat kanker lambung diperkirakan sebesar 23%, leukemia sebesar 12%, kanker rahim dan rektum sebesar 11%, dan kanker payudara sebesar 9%. Situasi yang paling menguntungkan dengan kanker payudara diprediksi untuk wanita muda - penulis studi memperkirakan bahwa pada tahun 2012 angka kematian akibat penyakit ini di antara kelompok populasi ini akan menurun sebesar 17%. Para ilmuwan memperluas perkiraan ini ke semua negara UE kecuali Polandia.

Pada saat yang sama, penulis studi tersebut tidak memprediksi penurunan angka kematian akibat kanker pankreas dan memperkirakan peningkatan tujuh persen angka kematian di kalangan wanita akibat kanker paru-paru. Hal ini khususnya berlaku di Inggris Raya dan Polandia, di mana angka kematian akibat kanker paru-paru sudah menjadi yang tertinggi di Eropa - masing-masing 21,4 dan 16,9 per seratus ribu wanita. Di Spanyol, di mana wanita lebih jarang meninggal akibat kanker paru-paru dibandingkan warga Eropa lainnya, angka ini adalah 6,8.

Para ahli asal Inggris, yang dikutip oleh Daily Mail, mengemukakan bahwa tingginya prevalensi kanker paru-paru di kalangan wanita Inggris (lebih dari 39 ribu kasus didiagnosis di Inggris Raya setiap tahunnya) ada hubungannya dengan kebijakan periklanan perusahaan-perusahaan tembakau segera setelah Perang Dunia Kedua, yang kemudian menjadikan wanita sebagai target utama iklan rokok.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ]