Pedoman yang diperbarui untuk pengobatan artritis psoriatis

Artritis psoriatis (PsA) adalah penyakit radang autoimun. Penyakit ini muncul dengan gejala dan manifestasi yang berhubungan dengan sendi dan ekstra-artikular, yang dapat bervariasi dari orang ke orang. PsA sering dikaitkan dengan psoriasis, yang memengaruhi kulit dan kuku, tetapi juga dapat dikaitkan dengan radang usus dan mata. PsA juga dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, psikologis, dan metabolik, yang berdampak signifikan pada kualitas hidup.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pilihan pengobatan untuk penyakit ini telah meningkat secara signifikan, dengan pengobatan farmakologis dan non-farmakologis kini tersedia.

Pedoman EULAR untuk pengobatan farmakologis PsA pertama kali ditulis pada tahun 2012 dan diperbarui pada tahun 2015 dan 2019. Sejak saat itu, obat-obatan dengan mekanisme kerja baru telah tersedia dan sejumlah besar data jangka panjang baru tersedia pada obat-obatan yang ada.

Rekomendasi yang diperbarui mencakup tujuh prinsip umum, tiga di antaranya tetap tidak berubah sejak publikasi terakhir dan tiga di antaranya telah dinyatakan kembali. Satu prinsip baru menyatakan bahwa pemilihan pengobatan harus mempertimbangkan pertimbangan keamanan untuk mekanisme tindakan individual guna mengoptimalkan profil manfaat-risiko.

Ada pula 11 rekomendasi individual: empat tetap tidak berubah dari versi sebelumnya, enam telah dimodifikasi, digabungkan atau dirumuskan ulang, dan satu baru.

NSAID dapat ditawarkan sebagai pengobatan pertama tetapi tidak boleh diresepkan sendiri jika ada indikasi bahwa penyakitnya mungkin parah.

Bagi penderita artritis perifer (mayoritas penderita penyakit ini), dianjurkan untuk segera memulai pengobatan dengan obat antirematik sintetis konvensional yang mengubah penyakit (DMARD), dengan metotreksat sebagai pilihan utama. Jika strategi ini gagal mencapai tujuan pengobatan, maka pengobatan dengan DMARD biologis harus dimulai, tetapi tidak ada preferensi berdasarkan golongan obat untuk kelompok pasien ini.

EULAR juga menyarankan kemungkinan penggunaan inhibitor Janus kinase setelah kegagalan DMARD biologis atau dalam kasus di mana DMARD biologis tidak sesuai. Apremilast dapat disarankan dalam kasus tertentu.

Algoritme juga diusulkan untuk orang-orang dengan penyakit yang dominan bersifat aksial atau entesitis. DMARD sintetis tradisional tidak digunakan pada pasien ini; bentuk aksial penyakit ini merespons dengan baik terhadap penghambat faktor nekrosis tumor (TNFi) atau penghambat IL-17.

Pilihan mekanisme tindakan harus mempertimbangkan manifestasi ekstramuskular, dengan rekomendasi khusus untuk orang dengan keterlibatan kulit, usus, atau mata.

Misalnya, pada orang dengan psoriasis kulit, pengobatan harus diarahkan pada obat antirematik biologis yang mengubah penyakit (biologis atau bDMARD) yang menargetkan interleukin, dan sekarang ada empat kelas yang dapat dipilih: inhibitor IL-12/23, inhibitor IL-23p19, IL-17A, dan inhibitor IL-17A/F. Orang dengan uveitis harus menerima TNF monoklonal, dan orang dengan penyakit radang usus harus menggunakan obat yang disetujui untuk penyakit tersebut (TNFi, inhibitor IL-12/23, inhibitor Janus kinase, dan dalam beberapa kasus inhibitor IL-23p19).

Selain rekomendasi pengobatan, publikasi ini juga membahas topik-topik seperti penggantian obat dan pengurangan dosis untuk pasien dalam remisi berkelanjutan. EULAR berharap bahwa rekomendasi praktis dan terbaru ini akan berguna bagi para profesional perawatan kesehatan dan pasien mereka, dan bahwa rekomendasi tersebut akan mendukung akses ke pengobatan optimal bagi penderita PsA.

Karya tersebut dipublikasikan dalam jurnal Annals of the Rheumatic Diseases.