Diperkirakan akan terjadi peningkatan yang signifikan dalam jumlah pasien gangguan pendengaran

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, hanya dalam 30 tahun, 24% penduduk dunia akan menderita berbagai gangguan pendengaran. Jika situasinya tidak berubah, ratusan juta orang akan segera memerlukan perawatan dan tindakan rehabilitasi yang serius.

Kehilangan pendengaran membuat seseorang kehilangan banyak kegembiraan dan kesempatan dalam hidup: timbul masalah dalam pekerjaan, studi, dan komunikasi. Dengan ketulian total, kesehatan psikologis seseorang juga terganggu, dan depresi pun muncul. Saat ini, WHO mengusulkan untuk segera mengidentifikasi langkah-langkah pencegahan utama guna mencegah gangguan tersebut dan memasukkannya ke dalam sejumlah rencana kesehatan nasional.

Saat ini, investasi dalam pencegahan penyakit pendengaran di dunia masih kurang, dan tidak ada pendanaan untuk proyek yang membantu pasien yang menderita gangguan pendengaran. Banyak negara, bahkan negara maju, kekurangan spesialis otolaringologi.

Di setiap negara berpendapatan rendah kedua mungkin hanya ada satu dokter THT per juta penduduk, dan hanya satu guru untuk anak-anak tuna rungu, yang sangat tidak dapat diterima.

Pada setiap anak kedua yang menderita gangguan pendengaran, masalah tersebut dapat dicegah dengan vaksinasi terhadap meningitis dan rubella, serta dengan mengikuti rekomendasi pencegahan prenatal dan neonatal, memastikan terapi tepat waktu dan pemeriksaan medis pasien dengan patologi radang telinga.

Penting untuk menjelaskan kepada orang-orang bahwa untuk menjaga fungsi pendengaran, mereka perlu mengendalikan tingkat kebisingan, mematuhi aturan dasar kebersihan telinga, dan berhati-hati saat mengonsumsi obat-obatan yang memiliki efek toksik negatif pada pendengaran.

Para ahli menghimbau masyarakat untuk menyadari bahwa langkah pertama untuk meminimalkan risiko timbulnya masalah pendengaran adalah diagnosis dini dan pemeriksaan medis yang sistematis dan berkualitas tinggi. Saat ini, dunia kedokteran memiliki berbagai metode untuk mengidentifikasi penyakit tersebut pada tahap awal perkembangannya, dan kegiatan pengujian dapat diselenggarakan di daerah terpencil dan negara-negara terbelakang.

Sebagian besar patologi telinga berhasil diobati, sehingga dalam banyak kasus, dengan terapi yang tepat waktu, masalah pendengaran dapat dihindari. Pasien yang kehilangan pendengarannya harus diberikan alat bantu dengar berkualitas tinggi, implan koklea, dan perangkat berteknologi tinggi lainnya yang membantu mengoptimalkan kualitas hidup pasien. Selain itu, perlu diperhatikan dan dipraktikkan metode yang dapat memastikan komunikasi pasien yang lebih bebas: kita berbicara tentang bahasa isyarat, penggunaan subtitle, dan penerjemahan bahasa isyarat.

Kementerian kesehatan di setiap negara hendaknya memperhatikan kesejahteraan penduduknya sehingga setiap orang dapat mengakses kesempatan tersebut.

Sumber informasi: situs web resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)situs web resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)