Penyebab peningkatan dan penurunan laju endap darah (LED)

Seiring dengan leukositosis dan perubahan yang sesuai dalam formula leukosit, peningkatan ESR berfungsi sebagai tanda yang dapat diandalkan akan adanya proses infeksi dan inflamasi dalam tubuh. Pada periode akut, seiring dengan perkembangan proses infeksi, ESR meningkat, selama periode pemulihan, ESR menurun, tetapi agak lebih lambat dibandingkan dengan laju penurunan reaksi leukosit. Pada penyakit autoimun, pengukuran ESR memungkinkan Anda untuk menentukan stadium penyakit (eksaserbasi atau remisi), menilai aktivitasnya, dan efektivitas pengobatan. ESR yang normal menyingkirkan adanya proses inflamasi.

Penyakit dan kondisi yang disertai perubahan ESR

Peningkatan ESR

Penurunan ESR

Kehamilan, masa nifas, menstruasi Penyakit inflamasi berbagai etiologi Paraproteinemia Penyakit tumor (karsinoma, sarkoma, leukemia akut, limfogranulomatosis, limfoma) Penyakit jaringan ikat Glomerulonefritis, amiloidosis ginjal, terjadi dengan sindrom nefrotik, uremia Infeksi parah Defisiensi imun Hipoproteinemia Anemia Hipertiroidisme dan hipotiroidisme Pendarahan internal Hiperfibrinogenemia Hiperkolesterolemia Vaskulitis hemoragik Artritis reumatoid Efek samping obat-obatan (morfin, dekstran, metildopa, vitamin A)

Eritremia dan eritrositosis reaktif Manifestasi parah dari kegagalan sirkulasi Epilepsi Anemia sel sabit Hemoglobinopati C Hiperproteinemia Hipofibrinogenemia Hepatitis virus dan penyakit kuning mekanis (mungkin disebabkan oleh penumpukan asam empedu dalam darah) Mengonsumsi kalsium klorida, salisilat, dll.

Pada saat yang sama, peningkatan ESR bukanlah indikator khusus untuk penyakit tertentu. Namun, sering kali dalam patologi, perubahannya memiliki nilai diagnostik dan prognostik dan dapat berfungsi sebagai indikator efektivitas terapi. Penentuan ESR tidak boleh digunakan sebagai metode skrining pada pasien asimtomatik.