Apa yang menentukan kebutuhan protein?

Jumlah protein yang digunakan oleh tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kebutuhan protein didasarkan pada kebutuhan asam amino esensial. Kebutuhan sembilan asam amino esensial yang ditetapkan oleh WHO didasarkan pada studi keseimbangan nitrogen. Namun, metode ini dipertanyakan oleh beberapa peneliti, yang berpendapat bahwa metode ini sangat meremehkan kebutuhan untuk kelompok populasi tertentu, terutama kaum muda dan atlet.

Jaringan yang berbeda menggunakan asam amino pada tingkat yang berbeda. Selama berolahraga, otot menggunakan asam amino rantai cabang, terutama leusin.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jumlah leusin teroksidasi yang ditentukan menggunakan keseimbangan nitrogen selama latihan dua jam pada 50% V02max adalah sekitar 90% dari total kebutuhan harian.

Meskipun keberadaan asam amino teroksidasi dalam otot mencerminkan peningkatan pemanfaatan protein, hal itu tidak mencerminkan pergantian protein seluruh tubuh.

Perbedaan dalam metode penelitian untuk menentukan jumlah asam amino yang dibutuhkan dapat mengubah kebutuhan protein total. Namun, meskipun kebutuhan beberapa asam amino secara teoritis lebih tinggi bagi orang yang aktif secara fisik, asam amino tersebut tidak sulit diperoleh dari makanan.

Protein berlebih akan terakumulasi sebagai lemak, sehingga tidak mendukung latihan intensif.

• Tingkat latihan. Intensitas dan durasi latihan meningkatkan pemanfaatan protein. Latihan ketahanan dan daya tahan juga memengaruhi pemanfaatan protein. Memulai program daya tahan dapat meningkatkan kebutuhan protein selama sekitar dua minggu. Beberapa bukti menunjukkan bahwa oksidasi leusin lebih tinggi pada atlet yang tidak terlatih dibandingkan pada atlet yang terlatih, dan bahwa dengan latihan muncul periode adaptasi yang dapat mengurangi kebutuhan protein.
• Kecukupan energi dan karbohidrat. Jika pasokan energi tidak memadai karena pola makan atau peningkatan pengeluaran, kebutuhan akan protein meningkat. Telah ditetapkan bahwa peningkatan jumlah kilokalori meningkatkan keseimbangan nitrogen. Kualitas protein. Protein lengkap, seperti putih telur dan kasein, mengandung semua asam amino esensial, meningkatkan pemanfaatan protein, dan berkontribusi pada jumlah minimum nitrogen yang dikeluarkan. Protein dalam pola makan campuran sedikit meningkatkan kebutuhannya.
• Hormon. Selama masa pertumbuhan (remaja, kehamilan), kebutuhan akan protein meningkat.
• Penyakit dan cedera fisik. Penyakit memengaruhi kebutuhan protein secara berbeda pada setiap orang, dan karenanya reaksi setiap orang bersifat individual. Luka bakar, demam, patah tulang, dan cedera bedah menyebabkan tubuh kehilangan banyak protein. Seorang atlet dapat kehilangan 0,3-0,7 kg protein dari seluruh tubuh selama masa pemulihan setelah patah tulang anggota tubuh.