Pentingnya energi untuk aktivitas fisik anaerobik dan aerobik

Energi yang menggerakkan latihan dan aktivitas dihasilkan oleh ikatan kimia dalam makanan. Jalur penyimpanan dan penyaluran energi dalam tubuh banyak dan beragam. Energi menggerakkan aktivitas sel dan kontraksi serat otot. Performa latihan, berdasarkan faktor-faktor seperti laju kontraksi serat otot, bergantung pada ketersediaan energi dalam serat otot, sehingga konservasi dan transfer energi merupakan faktor penting dalam performa latihan. Proses-proses ini bergantung pada asupan nutrisi, kebugaran, genetika, dan jenis latihan yang dilakukan. Pengetahuan tentang proses-proses ini dan faktor-faktor yang memengaruhinya sangat penting untuk mengembangkan diet dan program latihan yang disesuaikan untuk mengoptimalkan performa latihan dan kesehatan secara keseluruhan.

Akumulasi energi

Energi terakumulasi dalam ikatan kimia karbohidrat, lemak, atau protein. Namun, energi kimia protein sebagai sumber aktivitas fisik tidak langsung digunakan. Pemasok utama energi ikatan kimia adalah lemak dan karbohidrat. Lemak makanan diubah menjadi asam lemak dan digunakan oleh tubuh. Lemak dapat digunakan dalam berbagai proses sintesis atau langsung sebagai sumber energi. Asam lemak berlebih diubah menjadi trigliserida dan terakumulasi terutama dalam lemak dan, sebagian, dalam jaringan otot. Tidak ada batasan untuk akumulasi lemak, sehingga tingkat akumulasi lemak pada setiap orang sangat berbeda. Cadangan lemak 100 kali atau lebih besar daripada cadangan energi karbohidrat.

Karbohidrat makanan diubah menjadi glukosa dan gula sederhana lainnya dan digunakan oleh tubuh. Gula sederhana diubah menjadi glukosa, yang dapat digunakan dalam proses sintesis dan sebagai sumber energi. Molekul glukosa yang berlebih kemudian dimasukkan ke dalam rantai glikogen yang panjang dan disimpan di hati dan jaringan otot. Jumlah glikogen yang dapat disimpan sekitar 100 g di hati dan 375 g di otot orang dewasa. Latihan aerobik dapat meningkatkan tingkat penyimpanan glikogen otot hingga 5 kali lipat. Karbohidrat makanan berlebih yang dikonsumsi melebihi tingkat yang dibutuhkan untuk mengisi depot glikogen potensial secara maksimal diubah menjadi asam lemak dan disimpan dalam jaringan adiposa.

Dibandingkan dengan karbohidrat atau protein, lemak menghasilkan lebih dari dua kali lipat jumlah energi yang diukur dalam kilokalori, sehingga lemak merupakan cara yang efektif untuk menyimpan energi sekaligus meminimalkan berat badan. Energi dalam lemak atau glikogen yang tersimpan disimpan dalam ikatan kimia zat-zat ini.

Bentuk lain penyimpanan energi yang berasal langsung dari ikatan kimia produk makanan dan digunakan untuk mempertahankan aktivitas motorik adalah kreatin fosfat (CrP), atau fosfokreatin. Tubuh mensintesis fosfokreatin dan menyimpan sejumlah kecil di otot. Suplemen kreatin secara signifikan meningkatkan kadar kreatin dan fosfokreatin intramuskular.