Bolehkah ibu menyusui makan kacang-kacangan?

Kacang-kacangan dapat dikonsumsi selama menyusui, karena kacang-kacangan dapat menjadi salah satu sumber utama berbagai zat bermanfaat. Kacang-kacangan telah lama diketahui sangat bermanfaat bagi otak, serta bagi perkembangan anak. Namun, ada beberapa kasus di mana ibu sebaiknya tidak mengonsumsi kacang-kacangan selama menyusui, dan Anda perlu mengetahui pengecualian tersebut.

Syarat utama mengonsumsi kacang saat menyusui

Karena bayi Anda memperoleh semua nilai gizinya dari ASI, tingkatkan produksi ASI Anda dengan mengonsumsi makanan sehat. Sangat penting untuk memiliki pengetahuan tentang makanan dan menghindari makanan yang tidak sehat selama menyusui.

Menyusui sangat bermanfaat bagi bayi dan juga kesehatan ibu. Pada saat ibu menyusui, ia membutuhkan lebih banyak kalori gizi daripada yang dikonsumsi selama kehamilan. Mengonsumsi kacang-kacangan khusus membantu ibu menyusui untuk memenuhi semua kebutuhan kesehatan dan pertumbuhan. Kacang-kacangan juga membantu meningkatkan produksi ASI. Bolehkah ibu menyusui mengonsumsi kacang-kacangan?

Secara umum diterima bahwa wanita yang tidak memiliki alergi makanan dapat mengonsumsi makanan yang berpotensi menimbulkan alergi seperti kacang-kacangan saat mereka menyusui. Namun, penting untuk memahami indikasi dan kontraindikasi dengan saksama.

Paling sering, ibu menyusui yang anak-anaknya berisiko tinggi mengembangkan alergi (biasanya mereka yang memiliki riwayat keluarga alergi makanan parah) disarankan untuk menghilangkan makanan seperti susu, kacang-kacangan, telur, dan ikan dari pola makan mereka. Namun, masih belum ada bukti yang jelas bahwa pola makan akan memiliki pengaruh pada apakah seorang anak akan mengembangkan alergi. Faktanya, banyak ahli alergi sekarang khawatir bahwa dengan menghilangkan alergen dari lingkungan anak-anak, kita sebenarnya meningkatkan risiko alergi. Pemikiran saat ini adalah bahwa jika seorang ibu menyusui memasukkan kacang-kacangan atau kacang tanah dalam pola makannya, ini dapat mengurangi kemungkinan anaknya mengembangkan alergi makanan. Bagaimanapun, paparan awal terhadap alergen dapat secara signifikan meningkatkan toleransi dan karena itu dapat mengurangi risiko alergi makanan pada anak-anak. Oleh karena itu, kacang-kacangan aman untuk ibu yang tidak memiliki riwayat alergi. Namun, jika Anda atau pasangan dan keluarga Anda memiliki riwayat alergi kacang, yang terbaik adalah menghindarinya.

Bagaimana Anda tahu jika anak Anda memiliki alergi kacang?

Bayi yang disusui dapat mengalami alergi makanan setelah ibu mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, seperti susu sapi, kedelai, telur, makanan laut, gandum, kacang pohon, telur, dan kacang tanah. Gejala umum alergi makanan pada anak-anak meliputi: tinja encer, kolik, muntah, darah atau lendir dalam tinja, dan masalah pernapasan.

Jika bayi Anda tampak rewel atau mengalami gejala seperti eksim, diare setelah makan kacang, ia mungkin memiliki sensitivitas atau alergi terhadap kacang. Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk melakukan tes alergi pada bayi Anda untuk memastikan apakah ia menderita alergi atau tidak. Dalam kasus seperti itu, mengambil risiko memakan kacang adalah hal yang tidak boleh dilakukan.

Khasiat kacang-kacangan yang bermanfaat saat menyusui

Kacang adalah buah yang memiliki kulit keras dan biji yang lezat. Bijinya kaya akan nutrisi penting dan dapat dimakan mentah. Kacang merupakan sumber vitamin dan antioksidan yang kaya dan wajib dikonsumsi oleh semua kelompok umur.

Memilih kacang-kacangan sebagai sumber protein yang sehat dapat menyediakan protein dan kalori yang penting bagi ibu menyusui tanpa perlu repot menyiapkan makanan yang dibutuhkan untuk makanan lain. Ibu baru yang sibuk sering kali kesulitan meluangkan waktu untuk menyiapkan makanan, dan kacang-kacangan mudah dimakan dengan satu tangan sambil menggendong atau bahkan menyuapi bayi. Kacang-kacangan seperti almond dan kacang mete tidak memerlukan persiapan khusus untuk dimakan. Beberapa ibu menyusui mengalami kesulitan mendapatkan semua kalori yang mereka butuhkan untuk diri mereka sendiri dan suplai ASI mereka, dan kacang-kacangan yang padat kalori dapat membantu ibu meningkatkan asupan kalori mereka. Kacang-kacangan juga mudah dikemas dalam tas popok untuk camilan cepat dan mudah setelah menyusui. Ibu menyusui dapat memilih dari berbagai jenis kacang-kacangan yang sangat bermanfaat selama menyusui, termasuk kacang utuh, selai kacang, dan produk kacang lainnya.

Apa saja manfaat mengonsumsi kacang-kacangan selama menyusui? Kacang-kacangan merupakan sumber asam lemak esensial, vitamin E, serat, sterol tumbuhan, L-arginin yang sangat penting bagi tubuh. Semua nutrisi ini baik untuk kesehatan jantung. Mengonsumsi kacang-kacangan dapat mengurangi kolesterol jahat dalam darah. Kacang-kacangan dapat memberikan manfaat luar biasa bagi jantung Anda dengan cara-cara berikut:

1. Mencegah pengentalan darah dan dengan demikian mengurangi risiko trombosis;
2. Membantu menjaga dinding arteri bebas dari plak;
3. L-arginin yang terdapat dalam kacang-kacangan membantu membuat dinding arteri fleksibel dan mencegah pembekuan dan penyumbatan;
4. Serat dan selulosa yang ada dalam kacang-kacangan membantu mengatur fungsi usus, menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko diabetes;
5. Kacang kaya akan antioksidan, yang membantu menghilangkan radikal bebas dari tubuh dan melindunginya dari stres oksidatif.
6. Kacang-kacangan kaya akan vitamin E dan karenanya membantu menutrisi dan melembabkan kulit dan rambut Anda.

Kacang-kacangan selama menyusui di bulan pertama juga dapat meningkatkan laktasi dan kadar lemak susu. Selama periode ketika ASI wanita mungkin tidak terbentuk secara aktif setelah melahirkan, kacang-kacangan dapat membantu mengaktifkan proses laktogenesis.

Kacang apa yang sebaiknya Anda pilih? Kacang kenari dianggap paling umum dikonsumsi selama menyusui, dan paling kecil kemungkinannya menimbulkan reaksi alergi. Kacang kenari juga merangsang aktivitas otak dan mendorong perkembangan aktif pada anak. Oleh karena itu, kacang kenari dapat dikonsumsi oleh hampir semua ibu.

Kacang pinus bermanfaat selama menyusui karena komposisinya yang kaya akan protein dan kalsium yang sehat. Wanita yang mengalami laktasi yang buruk atau rendah sebaiknya mengonsumsi kacang pinus untuk merangsang produksi ASI secara alami.

Kacang mete merupakan salah satu jenis kacang yang paling kaya akan kandungan protein, sehingga sangat dianjurkan bagi ibu yang sedang menyusui dan menjaga berat badan, kacang mete sangat dianjurkan sebagai pengganti camilan yang tidak sehat.

Kandungan protein yang tinggi dalam kacang mete membantu perkembangan otak dan IQ bayi. Kacang mete juga membantu menjaga kesehatan bayi dan membuatnya lebih aktif dan sehat. Kacang mete tidak hanya mengandung banyak manfaat gizi, tetapi juga hazelnut. Kacang ini mengandung lemak baik dan sehat yang membantu mencegah penyakit. Kacang tanah, seperti kacang lainnya, terbukti menjadi sumber protein sehat yang dibutuhkan ibu hamil selama dan setelah kehamilan, terutama saat menyusui. Salah satu hal terbaik dalam memilih kacang tanah adalah tidak seperti sumber protein lainnya, kacang tanah dapat dikonsumsi mentah.

Kacang tanah juga bisa menjadi camilan kaya kalori yang baik untuk ibu baru, dan dapat membantu menyediakan kalori ekstra yang dibutuhkan saat menyusui. Kacang tanah juga merupakan sumber mineral yang kaya, termasuk niasin, sumber protein yang sehat, dan asam lemak yang sehat. Kacang tanah mengandung vitamin E untuk mendukung kesehatan sel dan meningkatkan kekebalan tubuh. Kacang tanah memiliki kemampuan untuk menormalkan kadar gula darah dan menurunkan kolesterol. Manfaat utama kacang tanah adalah sebagai sumber folat yang kaya, yang membantu mencegah gangguan perkembangan pada anak-anak.

Bolehkah makan selai kacang saat menyusui? Nah, selai kacang juga dapat memberi ibu asupan lemak sehat, asam lemak omega-3, dan protein yang cukup selama masa penting ini.

Oleh karena itu, semua jenis kacang-kacangan kaya akan protein dan asam tak jenuh, sehingga Anda dapat mengonsumsi kacang apa pun sesuai keinginan.

Pala selama menyusui memiliki banyak data yang saling bertentangan tentang penggunaannya. Pala tidak memiliki kegunaan khusus yang berhubungan dengan laktasi. Tidak ada data tentang pelepasan komponen pala apa pun ke dalam ASI atau tentang keamanan dan efektivitas pala pada ibu menyusui atau bayi. Namun, pala memiliki sifat antibakteri yang kuat. Pala efektif dalam membunuh sejumlah bakteri yang menyebabkan peradangan atau sariawan di mulut bayi baru lahir. Pala mengandung 10% minyak esensial, yang dapat menyebabkan bau atau rasa tertentu dalam ASI. Ini adalah satu-satunya efek pala yang mungkin tidak disukai bayi Anda dan ia mungkin menolak makanan tersebut sama sekali. Oleh karena itu, pala dapat digunakan jika anak menerimanya dengan normal.

Ibu muda harus mengonsumsi nutrisi khusus selama menyusui karena sangat penting untuk pertumbuhan bayi. Kacang-kacangan khusus seperti almond, walnut, kacang tanah merupakan makanan terbaik untuk ibu menyusui. Mengonsumsi semua jenis kacang-kacangan meningkatkan nilai ASI dan memperkaya produksi ASI, jadi jika tidak ada reaksi alergi dalam keluarga, perlu mengonsumsi kacang-kacangan setidaknya seminggu sekali.