Anak-anak sering kali memiliki berbagai penyakit yang memerlukan diagnosis laboratorium. Terutama seringnya, bayi mengalami penyakit dan disfungsi sistem pencernaan, yang disebabkan oleh ketidakmatangan fungsional dan proses adaptasi yang sedang berlangsung.
Banyak peneliti mempertanyakan peran mendasar Helicobacter Pylori dalam patogenesis gastritis dan penyakit tukak lambung, meyakini bahwa reproduksi aktif bakteri ini dimulai pada mukosa piloroduodenal yang telah rusak.
Saat ini, pengujian kepekaan antibiotik menjadi semakin populer. Mikroflora manusia cukup beragam, diwakili oleh sejumlah besar mikroorganisme dalam berbagai biotop.
Sejak ditemukannya bakteri Helicobacter pylori yang merupakan penyebab gastritis kronis dan tukak lambung serta duodenum, maka telah dikembangkan metode untuk mendiagnosisnya, salah satunya adalah dengan uji urease.
Pertanyaan pertama: mengapa kita perlu melakukan uji staphylococcus? Karena aktivasi bakteri oportunistik ini dan khususnya Staphylococcus aureus yang patogen menyebabkan kerusakan jaringan oleh racun dan enzim mikroba yang menyebabkan perkembangan hampir seratus penyakit.
Air seni anak-anak yang normal berupa cairan bening, berwarna kuning dengan berbagai corak, dari kuning muda hingga kuning keemasan, tergantung banyaknya cairan yang dikonsumsi sehari sebelumnya.
Tes darah biokimia tidak hanya akan memungkinkan Anda melihat gambaran sebenarnya dari patologi, tetapi juga akan memberikan informasi tentang kesehatan pasien secara keseluruhan.
Sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian, gula darah dalam batas yang dapat diterima adalah normal, sementara gula dalam urin merupakan indikator perubahan patologis yang memengaruhi tubuh manusia.
