Tes Trichinellosis: antibodi terhadap Trichinella spiralis dalam darah

Antibodi terhadap Trichinella spiralis biasanya tidak ada dalam serum darah.

Agen penyebab trikinellosis adalah nematoda Trichinella spiralis. Penyakit ini disertai demam, perkembangan edema, mialgia, dan eosinofilia dalam darah. Dalam kasus yang parah, kerusakan miokardium dan sistem saraf pusat dapat terjadi.

Untuk diagnosis serologis dini trikinellosis, antibodi IgG ditentukan dengan metode ELISA. Sensitivitas ELISA mencapai 90-100%, spesifisitasnya 70-80%. Antibodi spesifik muncul dalam darah orang yang terinfeksi selama periode migrasi larva trichinella dan konsentrasinya di otot. Mereka terdeteksi dalam reaksi serologis pada orang yang terinfeksi dengan memakan daging hewan peliharaan (babi) dengan intensitas invasi trichinella yang tinggi atau sedang (200-500 larva per 1 g daging) pada hari ke-15-20 setelah infeksi. Dengan intensitas invasi yang lebih rendah, waktu untuk mendeteksi antibodi diperpanjang. Ketika orang terinfeksi dari hewan liar (misalnya, beruang, babi hutan, luak, nutria), antibodi terdeteksi setelah 4-6 minggu. Selama 2-4 bulan, titer antibodi dapat meningkat, dan 4-5 bulan setelah infeksi, titer mulai menurun, tetapi tetap pada tingkat diagnostik setidaknya selama 1,5 tahun, dan dalam kasus invasi intensif - hingga 2-2,5 tahun atau lebih. Pada pasien dengan dugaan trikinellosis, dengan hasil reaksi awal negatif atau dipertanyakan, tes darah harus diulang setelah 10-14 hari, peningkatan titer mengonfirmasi invasi trikinellosis. Diagnosis serologis trikinellosis didasarkan pada peningkatan titer antibodi sebanyak 4 kali lipat. Jika tidak mungkin untuk menguji serum pada awal penyakit, serum darah yang diperoleh selama masa pemulihan diuji.

Terapi khusus dengan trikinelisida menyebabkan peningkatan titer antibodi, yang bertahan dalam nilai diagnostik selama 6-12 bulan dan kemudian menurun. Orang dengan dugaan trikinelisosis yang telah menerima pengobatan pencegahan menjalani pengujian serologis 2-3 minggu setelah pengobatan. Pada mereka yang pernah menderita trikinelisosis, antibodi bertahan dalam waktu lama - hingga 2 tahun atau lebih.

Hasil tes positif palsu lebih sering tercatat selama fase akut sejumlah cacingan (opisthorchiasis, clonorchiasis, dll.), sehubungan dengan itu studi menyeluruh tentang riwayat klinis dan epidemiologis diperlukan untuk diagnosis diferensial.

Indikasi untuk tes serologis

• adanya gejala-gejala klinis (demam yang tidak diketahui sebabnya, edema wajah, mialgia, eosinofilia, dan lain-lain), miokarditis, meningoensefalitis yang tidak diketahui sebabnya, reaksi leukemoid tipe eosinofilik yang tidak diketahui sebabnya pada pasien yang telah memakan daging babi, daging beruang, daging babi hutan, dan hewan lain yang berpotensi menjadi inang Trichinella;
• menguraikan kasus-kasus insiden kelompok trikinellosis (wabah) dan mengidentifikasi kontak-kontak di daerah-daerah endemis (di daerah-daerah non-endemis: jika ada indikasi dalam sejarah epidemiologi memakan daging dari hewan yang berpotensi menjadi inang trikinellosis).