Retinopati pada penyakit darah

Retinopati dengan anemia

Anemia adalah sekelompok kelainan darah yang ditandai dengan penurunan volume sel darah merah dan/atau hemoglobin yang beredar. Perubahan retina pada anemia biasanya terjadi tanpa konsekuensi dan jarang memiliki nilai diagnostik.

Retinopati ditandai dengan pendarahan, kadang-kadang disertai bintik putih di tengahnya (bintik Roth, bintik kapas, dan cabang-cabang yang berkelok-kelok).

Durasi dan jenis anemia tidak memengaruhi munculnya perubahan ini, yang lebih merupakan karakteristik trombositopenia bersamaan.

Pendarahan seperti api dan lesi seperti kapas dapat muncul tanpa adanya kelainan darah lainnya.

Kelok-kelok pembuluh darah vena bergantung pada tingkat keparahan anemia. Bercak Roth adalah trombus fibrin yang menyumbat ruptur pembuluh darah. Bercak ini dapat ditemukan pada endokarditis bakterial dan leukemia.

Neuropati optik dengan skotoma sentral dapat terjadi pada anemia pernisiosa. Jika pasien tidak diobati dengan vitamin B12, atrofi optik persisten akan berkembang. Anemia pernisiosa dapat menyebabkan demensia, neuropati perifer, dan degenerasi gabungan subakut pada sumsum tulang belakang yang melibatkan funikulus posterior dan lateral.

Retinopati pada leukemia

Leukemia diklasifikasikan sebagai sekelompok perubahan neoplastik yang ditandai dengan proliferasi sel darah putih. Kerusakan mata lebih sering terjadi pada bentuk akut, lebih jarang pada bentuk kronis, dengan kemungkinan keterlibatan berbagai struktur organ penglihatan. Namun, penting untuk membedakan fenomena infiltrasi yang agak jarang terjadi pada leukemia primer dari perubahan sekunder yang lebih sering terjadi yang terkait dengan anemia, trombositopenia, peningkatan viskositas, dan infeksi oportunistik.

Retinopati relatif umum terjadi. Perubahannya mirip dengan anemia dengan perdarahan seperti api, bintik Roth, bintik kapas. Yang terakhir mungkin disebabkan oleh infiltrasi leukemia, anemia sekunder, atau peningkatan viskositas. Pevaskularisasi retina perifer merupakan manifestasi umum leukemia myeloid kronis. Yang lebih jarang terjadi, infiltrasi koroid sekunder dapat mengakibatkan epiteliopati pigmen leukemia, yang dikenal sebagai bintik macan tutul pada fundus.

Manifestasi mata lainnya

• Keterlibatan orbital, lebih umum pada anak-anak.
• Penipisan iris, iritis dan pseudohipopion.
• Perdarahan subkonjungtiva spontan atau hifema.
• Neuropati optik akibat infiltrasi saraf optik.

Kondisi peningkatan viskositas darah

Kondisi hiperviskositas adalah sekelompok berbagai gangguan langka yang ditandai dengan peningkatan viskositas darah akibat polisitemia atau protein plasma abnormal, seperti pada makroglobulinemia Waldenstrom dan mieloma. Retinopati ditandai dengan dilatasi vena, segmentasi dan tortuositas, serta pendarahan retina.